Apakah KEHENDAK BEBAS adalah murni ajaran Alkitabiah atau Sekularisme?
Mari periksa KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA.
Definisi kata BEBAS menurut KBBI :
•~► 1 lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dsb sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dsb dng leluasa): tiap anggota -- mengemukakan pendapat; burung itu terbang -- di angkasa;
•~►2 lepas dr (kewajiban, tuntutan, perasaan takut, dsb): hari ini ia -- dr kewajiban mengajar; krn memang tidak bersalah, ia -- dr tuntutan;
•~► 3 tidak dikenakan (pajak, hukuman, dsb): surat dinas ini -- bea;
•~► 4 tidak terikat atau terbatas oleh aturan dsb: obat itu dijual -- dan terdapat di setiap apotek;
•~► 5 merdeka (tidak dijajah, diperintah, atau tidak dipengaruhi oleh negara lain atau kekuasaan asing): sehabis Perang Dunia II banyak negara yg --; politik luar negeri yg -- dan aktif;
•~► 6 tidak terdapat (didapati) lagi: negara kita belum -- buta huruf; daerah ini sudah -- cacar;
Definisi kata KEHENDAK menurut KBBI :
kehendak /ke·hen·dak/ n kemauan; keinginan dan harapan yg keras:
Jadi bila 2 kata ini digabungkan jadi "KEHENDAK BEBAS" maka artian/makna yang akan ditimbulkan adalah :
👉1. KEHENDAK yang LEPAS SAMA SEKALI (tidak terhalangi)
👉2. KEHENDAK yang LEPAS DARI (kewajiban, tuntutan)
👉3. KEHENDAK yang TIDAK DIKENAKAN (hukuman, sanksi)
👉4. KEHENDAK yang TIDAK TERIKAT oleh aturan/hukum
👉5. KEHENDAK yang MERDEKA (tidak dipengaruhi oleh apa pun)
Apakah manusia benar2 memiliki "kehendak bebas" spt artian yang ditimbulkannya?
Apakah "kehendak bebas" inilah yang diajarkan Alkitab?
Pemikir dan Rasul Yesus Kristus mengatakan kebenaran ini :
Sebab KEHENDAK <thelo> memang ADA <parakeimai> di dalam aku. [Roma 7:18b].
Kenapa Paulus tidak tambahkan "BEBAS" <eleutheros> pada kata "KEHENDAK"?
Apakah para teolog Kristen lebih memahami kata "kehendak" dari rasul Paulus sehingga perlu ditambahkan "bebas" menjadi "KEHENDAK BEBAS"?
Ingat Firman TUHAN :
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar ( image, <tselem>) dan rupa (likeness: <d@muwth>) Kita,..." [Kej. 1:26]
TUHAN adalah KEBERADAAN (EKSISTENSI) HAYATI SUPRANATURAL yang punya "PIKIRAN, PERASAAN, KEHENDAK".
Ada 3 unsur/dimensi dalam pribadi inilah yang juga diberikan TUHAN kepada manusia.
PERSONALITAS .... "Pikiran, Perasaan, Kehendak"
Syarat sebagai suatu PRIBADI adalah harus terdapat :
1. PIKIRAN/INTELIGENSIA/AKAL.
2. EMOSI/PERASAAN.
3. KEMAUAN/KEHENDAK.
Dilihat dari urutannya, PIKIRAN menduduki posisi pertama yang menunjukkan bhw manusia adalah makluk yang logis (inteligensia), punya kemampuan menalar/berpikir yang rasionil.
Kedua, PERASAAN; membuktikan bhw manusia memiliki emosi yang dpt memberikan reaksi terhadap sesuatu yg terjadi terhadap dirinya secara spontan (sering kali terjadi tanpa berpikir).
Ketiga, KEHENDAK/KEMAUAN; adalah bagian akhir/terbawah yang sangat dipengaruhi oleh PIKIRAN & PERASAAN. Kemauan adalah hasil akhir dari pertimbangan atau keputusan PIKIRAN atau PERASAAN. Kemauan akan menimbulkan aksi/reaksi bila menggunakan kemampuan/daya.
KEMAUAN atau yang biasa disebut KEHENDAK... berada di bawah komando dan kontrol dari PIKIRAN atau PERASAAN.
KEHENDAK .... TIDAK BISA BERDIRI SENDIRI.❌
KEHENDAK ... TIDAK SAMA DENGAN PIKIRAN.❌
KEHENDAK .... JUGA TIDAK SAMA DENGAN PERASAAN.❌
Biasanya di dalam KEMAUAN terdapat KEMAMPUAN/DAYA utk BERTINDAK sesuai atau menurut apa yang telah DIPIKIRKAN atau yang DIRASAKAN.
Sesorang TIDAK MUNGKIN MELAKUKAN KEHENDAK/KEMAUANNYA ..... TANPA DIPENGARUHI OLEH atau TANPA MELALUI PROSES BERPIKIR atau MERASAKAN
Itu artinya... "kehendak" ditimbulkan/dipengaruhi secara langsung oleh PIKIRAN atau PERASAAN.
Segala sesuatu yang DIPENGARUHI, DIAKIBATKAN atau BERGANTUNG pada yang lain maka sesuatu itu TIDAK BEBAS.
👉Dengan demikian maka adalah TIDAK TEPAT dan karenanya menjadi TIDAK BENAR bila mengatakan bahwa manusia punya "KEHENDAK BEBAS".
Para pengagung "kehendak bebas manusia" mengatakan bhw TUHAN sendiri tidak mau campur dlm kehendak bebas manusia karena TUHAN sudah memberikannya.
Beberapa pertanyaan yang perlu dipikirkan dan dijawab :
Benarkah TUHAN memberikan manusia "kehendak bebas" yang Ia sendiri tidak boleh intervensi?
Benarkah TUHAN memberikan "kehendak bebas" pada manusia dan IA sendiri hanya mempunyai "kehendak"?
Apakah "keputusan kehendak" TUHAN bergantung pada keputusan kehendak bebas manusia dalam TEROPONG KEMAHATAHUAN-NYA?
Marilah kita memeriksanya dlm terang kebenaran firman TUHAN dlm PERJANJIAN BARU, apakah benar demikian :
Roma
9:15-16
"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Jadi hal itu TIDAK TERGANTUNG pada KEHENDAK orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Efesus 1
1:5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan KEHENDAK-Nya,
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia KEHENDAK-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:11 Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan -- kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan KEHENDAK-Nya --
Filipi 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu, baik KEHENDAK baik usaha, menurut kerelaan-Nya.
Ibrani 2:4
Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut KEHENDAK-Nya.
10:10 Dan karena KEHENDAK-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
13:21 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan KEHENDAK-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Yakobus 1:18
Atas KEHENDAK-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
I Yohanes 5:14
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut KEHENDAK-Nya.
Wahyu 17:17
Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan KEHENDAK-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi.
Bandingkan dengan yang ini :
Daniel 4:35
Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut KEHENDAK-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorang pun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?"
Ayub 23:13
Tetapi Ia tidak pernah berubah -- siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang diKEHENDAKi-Nya, dilaksanakan-Nya juga.
Mazmur 115:3
Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang diKEHENDAKi-Nya!
135:6 TUHAN melakukan apa yang diKEHENDAKI-Nya, di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya;
*- HARAP PERHATIKAN DENGAN SEKSAMA KATA-KATA "KEHENDAK" DLM HURUF KAPITAL.
Gimana menurut anda? Apakah TUHAN benar-benar memberikan "kehendak bebas" padamu seperti yang tertulis dalam Alkitab?
KEHENDAK itu ... hanya ngikut saja apa yang diputuskan oleh PIKIRAN atau PERASAAN.
KEHENDAK manusia TIDAK BISA TERJADI TANPA DIPENGARUHI PIKIRAN atau PERASAAN.
PIKIRAN & PERASAAN adalah PENYEBAB TIMBULNYA .... KEMAUAN/KEHENDAK.
Kejatuhan Hawa (yang pertama) bukan karena "kehendaknya" yang muncul tiba2 (tanpa alasan). Ini bisa terjadi hanya karena kesalahan fatal dari keputusan PIKIRAN & PERASAAN Hawa ketika "bincang2" dengan si Ular sambil melihat "buah pohon" itu yang sangat menarik hati.
Mari periksa kisah klasik tsb :
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. [kitab Kejadian]
Dari kronologis ceritanya dapatlah disimpulkan bahwa "kehendak" manusia BERGANTUNG pada apa yang DIPIKIRKAN atau apa yang DIRASAKAN. Kehendak manusia menjadi BERFUNGSI karena PERTIMBANGAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN dalam PIKIRAN atau PERASAAN.
Peristiwa/cerita di atas dpt diklasifikasi dlm 3 tingkatan :
1. BERPIKIR ..., ayat 1-3
2. MERASA ...., ayat 6a.
3. BERKEHENDAK dan bertindak ...., ayat 6b.
Jadi... sebelum menjadi 'MAU' atau "HENDAK".... Hawa telah melewati proses BERPIKIR (berdialog dengan Ular) lalu Hawa "MERASA" (melalui penglihatannya) bhw buah itu SEDAP.... dan MENARIK HATI. Dua (2) hal inilah (BERPIKIR & MERASA) yang menimbulkan/ menyebabkan KEINGINAN/KEMAUAN/KEHENDAK..... yang bermuara pada TINDAKAN UNTUK MELANGGAR perintah TUHAN.
“Malaikat Terang” (sebelum jatuh dan disebut Iblis) pun hanya mempunyai KEHENDAK. Hal ini dicatat dengan sangat jelas dalam Yesaya 14:12-14, sbb :
14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku HENDAK naik ke langit, aku HENDAK mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku HENDAK duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14:14 Aku HENDAK naik mengatasi ketinggian awan-awan, HENDAK menyamai Yang Mahatinggi!
Manusia berdosa tunduk dan takluk pada KEHENDAK Iblis, seperti yang dicatat dalam 2 Timotius 2:26 :
“dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada keHENDAKnya.”
Dengan demikian maka "kehendak" manusia itu TIDAK BEBAS. Tidak boleh disebutkan sebagai "kehendak bebas".
Semoga bermanfaat.
Fides quaerens intellectum [iman berusaha untuk mengerti]
👉Khusus Untuk Kalangan Sendiri 👈

0 comments:
Posting Komentar