PERSPEKTIF TEOLOGI PROPER
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
MENGIDENTIFIKASI EKSISTENSI "Allah/Tuhan" dari perspektif Teologi Proper (DOKTRIN ttg THEOS) dlm PB.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Beberapa Teolog memberikan definisi sesuai pemahaman mereka masing-masing yang bersumber dari Alkitab, antara lain:
(a) A.H. Strong, “Allah adalah Roh yang tak terbatas dan sempurna; di dalam Dia segala sesuatu bersumber, terpelihara, dan berakhir.”
(b) Katekismus Singkat Westminster (Westminster Shorter Catechism) : “Allah adalah ROH, tak terbatas, kekal dan tak berubah dalam keberadaan, kebijaksanaan, kuasa, kesucian, keadilan, kasih dan kesetiaan-Nya.”
(c) J.0. Buswell, “Allah adalah roh, tidak terbatas, kekal, tidak berubah dalam diri-Nya, kebijaksanaan-Nya, kuasa-Nya, kekudusan-Nya, keadilan-Nya, kemurahan-Nya, dan kebenaran-Nya.”
(d) Louis Berkhof, “Allah itu esa, sempurna, tidak berubah, dan tak terbatas dalam pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya, kebaikan dan kasih-Nya, kasih karunia dan kemurahan-Nya, kebenaran dan kekudusan-Nya.”
Alkitab menyatakan bagaimana manusia dapat mengenal Eloah/Theos.
Dari dirinya sendiri manusia yang berdosa mustahil mengenal Allah secara benar. Di dalam diri manusia ada kerinduan akan Allah yang sejati, namun karena keberdosaannya, manusia tidak dapat memahami segala sesuatu tentang Allah (Pengkh. 3:11). Satu-satunya jalan agar manusia mengenal Allah adalah menerima penyataan diri Allah sendiri (revelation) tentang KEBERADAAN-Nya dan juga PRIBADI-NYA di dalam Yesus Kristus (Kol. 2:9; Filipi 2:5-8).
Istilah “penyataan” berasal dari istilah Yunani αποκαλυyι (apokalupsi, Ing.: revelation) yang berarti “membuka selubung sehingga hal yang tersembunyi menjadi terbuka dan terlihat dengan jelas.” Jadi manusia hanya dapat mengenal Allah sejauh Allah menyatakan diri-Nya.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Alkitab terjemahan LAI menggunakan bbrp bentuk penulisan untuk "sesembahan tertinggi" dalam PL-PB antara lain :
Dalam PL :
👉1. TUHAN = YHWH/JEHOVAH (Kej. 2:7) - bntk : TUNGGAL.
👉2. ALLAH = YHWH/JEHOVIH (Kej. 15:2,8) - bntk : TUNGGAL
👉3. Tuhan = Adonai (Kej. 18:27) - bntk : TUNGGAL
👉4. Allah = 'elohiym (Kejadian 1) - bntk : JAMAK
👉5. Allah = 'el (Kejadian 33:20) - bntk : TUNGGAL
Dalam PB :
1. Tuhan = Kurios (Matius 1:22)
2. Allah = Theos (Matius 1:23)
Dalam kamus teologi Septuagint (LXXHebGreek) :
H3068 * יהְוֹהָ (yəhōwāh)
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
yehovah G1203 * δεσπότης (despotēs) despotes
yehovah G2316 * θεός (theos) theos
yehovah G2962 * κύριος (kurios) kurios
▬▬▬▬▬>>
H136 * אדֲ ֹ ניָ ('ăḏōnāy)
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
adonai G1203 * δεσπότης (despotēs) despotes
adonai G2316 * θεός (theos) theos
adonai G2962 * κύριος (kurios) kurios
adonai yehovih G2962 * κύριος (kurios) kurios
▬▬▬▬▬>>
H430 * הִים אֱ ('ĕlōhim)
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
elohim G2304 * θει̑ος (theios) theios
elohim G2316 * θεός (theos) theos
elohim G2962 * κύριος (kurios) kurios
▬▬▬▬▬>>
H410 * אֵל ('ēl)
~*~*~*~*~*~*~*~
el G2304 * θει̑ος (theios) theios
el G2316 * θεός (theos) theos
el G2962 * κύριος (kurios) kurios
▬▬▬▬▬>>
G2962 * κύριος (kurios)
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
kurios H113 * אָדןֹ אָדוֹן ('āḏōn 'āḏôn) adon
kurios H136 * אדֲ ֹ ניָ ('ăḏōnāy) adonai
kurios H136 * אדֲ ֹ ניָ ('ăḏōnāy) adonai yehovih
kurios H410 * אֵל ('ēl) el
kurios H430 * הִים אֱ ('ĕlōhîm) elohim
kurios H433 * הַּ אֱלוֹהַּ אֱ ('ĕlōhah 'ĕlôhah) eloah
kurios H3068 * יהְוֹהָ (yəhōwāh) #yehovah
▬▬▬▬▬>>
G2316 * θεός (theos)
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
theos H136 * אדֲ ֹ ניָ ('ăḏōnāy) adonai
theos H410 * אֵל ('ēl) el
theos H430 * הִים אֱ ('ĕlōhîm) #elohim
theos H433 * הַּ אֱלוֹהַּ אֱ ('ĕlōhah 'ĕlôhah) eloah
theos H457 * אֱליִל ('ĕliI) elil
theos H3068 * יהְוֹהָ (yəhōwāh) yehovah
theos H5943 * עִלָּי (ʿillāy) illai
theos H6944 * קדֶֹשׁ (qōḏeš) qodesh
theos H7706 * שַׁדַּי (šadday) shaddai
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
Semoga Anda dapat menemukan kebenaran sejati tentang nama diri pribadi (proper-name) sesembahan tertinggi iman Kristiani yang tertulis dalam PERJANJIAN BARU.
EKSISTENSI [KEBERADAAN]
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Eksistensi berasal dari kata bahasa latin existere yang artinya muncul, ada, timbul, memiliki keberadaan aktual. Existere disusun dari ex yang artinya keluar dan sistere yang artinya tampil atau muncul. Terdapat sedikitnya 4 pengertian tentang eksistensi :
👉Pertama, eksistensi adalah apa yang ada (baik yang kasat mata maupun tidak).
👉Kedua, eksistensi adalah apa yang memiliki aktualitas.
👉Ketiga, eksistensi adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada.
👉Keempat, eksistensi adalah kesempurnaan.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur bertahan.
Sedangkan menurut Abidin Zaenal (2007:16) eksistensi adalah :
“Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu, menjadi atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar dari, melampaui atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam meng-aktualisasikan potensi-potensinya”.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata “ada” berarti hadir, telah sedia, sedangkan “keberadaan” berarti hal berada, kehadiran.
Dalam hubungannya dengan ALLAH/TUHAN yang mahahadir/maha-ada, terdapat empat (4) argumen dasar yang digunakan untuk membuktikan KEBERADAAN ALLAH yakni argumen kosmologis, teleologis, aksiologis, ontologis.
PENGERTIAN PRIBADI
👉lnggris: person-,dalam bahasa Latin persona (topeng,kedok aktor;karakter yang diperankan)
Beberapa Pengertian
👉1. Sesuatu yang diterima sebagai asal ciri-ciri mental maupun ciri-ciri jasmani.
👉2. Kesatuan tindakan jasmani dan mental dalam aktivitas.
👉3. Bentuk jasmani,atau penampilan lahiriah manusia.
👉4. Diri yang real dan sejati dari manusia.
Prosopon dan persona mengacu pada topeng yang dikenakan oleh para pemain sandiwara atau drama. Kemudian setelah diperluas,istilah ini mengacu kepada peranan seorang individu dalam drama kehidupan.
👉1. lstilah prosopon dipakai oleh Epictetus dan kaum Stoa lainnya untuk mengacu kepada manusia individual dalam kapasitasnya menjalankan peran khusus dalam kehidupan sebagaimana ditentukan oleh Akal universal.
👉2. Dari penggunaan Stoik, istilah persona (pribadi) masuk dalam hukum Romawi, untuk menunjukkan pelaku kewajiban dan pemegang hak secara hukum.
👉3. Dalam perumusan baku tentang kodrat Kristus muncul ide titifikasi yang sama antara persona dan hipostasis, dan istilah yang berlawanan ialah natura (kodrat) atau phusis. Kristus dimengerti sebagai memiliki dua kodrat yang satu ilahi dan lainnya manusia dalam satu Pribadi.
👉4. Boethius mempertahankan identifikasi hipostasis dan pribadi dan mendefinisikan istilah pribadi sebagi "substansi individu dari kodrat rasional".
👉5. Locke mendapat pijakan yang amat berbeda untuk ide pribadi dengan menyamakannya dengan kesadaran-diri dan ingatan. Kita adalah pribadi yang sama selama kekuatan-kekuatan ingatan melanjutkan kesadaran kita akan suatu identitas. Substansi individual, manusia, yang merupakan tempat bergantung pribadi kita, mungkin memiliki atau sesungguhnya memiliki hidup yang lebih lama daripada lainnya.
👉6. Scheler mendefinisikan pribadi sebagai kesatuan keberadan konkret seseorang, dan mengangkat konsep pribadi sebag basis pengetahuan metafisis.
👉7. F.C.S. Schiller mengidentikkan "pribadi" dengan segi spiritual dan itensional kodrat kita dan bukan dengan suatu entit;entah natural atau spritual. Maka,istilah ini mengacu kepac fungsi-fungsi dan bukan kepada suatu substansi.
👉8. Sartre memandang pribadi sebagi rekaan kita sendiri.
👉9. Jacques Lacan mengacu kepada "pribadi" sebagai "subjek yang memudar".
PENGERTIAN "HAKIKAT/HAQIQAT/HAKEKAT"
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Secara leksikal, kata Hakikat berarti kebenaran atau yang benar--benar ada. Kata ini juga dapat diartikan sebagai "milik (ke-punyaan) atau benar (kebenaran)".
Asal-usul kata (etimologi) "HAKIKAT" dari bahasa Arab, "Al-haqq" (kata benda) yang berarti inti sesuatu, puncak atau sumber dari segala sesuatu.
▬▬▬▬▬▬▬
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "Hakikat" memiliki dua definisi, yaitu :
•~►1. Intisari atau dasar. Contoh : hakikat manusia adalah makhluk ciptaan TUHAN yang terdiri dari roh, jiwa dan tubuh.
•~►2. Kenyataan yg sebenarnya (sesungguhnya): Contoh : pada “hakikat”nya semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan TUHAN.
Sinonim dari kata "HAKIKAT" adalah : akar, asas, dasar, esensi, induk, inti, kehakikian, kenyataan, pokok, prinsip.
💁♂️ Kesimpulannya :
Hakikat adalah kalimat atau ungkapan yang digunakan untuk menunjukkan makna yang yang sebenarnya atau makna yang paling dasar dari sesuatu seperti benda, kondisi atau pemikiran.
********************
Kutipan penjelasan "HAKIKAT" dari Jalius, HR :
♦ Hakikat adalah berupa apa yang membuat sesuatu terwujud. ♦
Dengan kata lain dapat dirumuskan, hakikat adalah unsur utama yang mewujudkan sesuatu.
Hakikat mengacu kepada faktor utama yang lebih fundamental. Faktor utama tersebut wajib ada dan merupakan suatu kemestian. Hakekat selalu ada dalam keadaan sifatnya tidak berubah-rubah. Tanpa faktor utama tersebut sesuatu tidak akan bermakna sebagai wujud yang kita maksudkan. Karena hakekat merupakan faktor utama yang wajib ada, maka esensi-nya itu tidak dapat dipungkiri atau dinafikan.
Keberadaannya (eksistensi-nya) itu di setiap tempat dan waktu tidak berubah. Dengan kata lain hakikat itu adalah pokok atau inti dari yang ada. Tidak akan pernah ada sebuah atribut jika tidak ada hakikat.
Untuk lebih memudahkan pemahaman kita selanjutnya, ada baiknya mari kita mengenal hakikat manusia sebagai contoh.
Hakikat merupakan inti pokok dari sesuatu, dengan hakikat itulah sesuatu bereksistensi. Maka pada manusia yang merupakan makhluk (ciptaan) Tuhan terbentuk atau terujud oleh dua faktor utama yakni jasad dan roh. Jadi hakikatnya itu juga sebagai esensi dari manusia yakni ikatan atau perpaduan ”jasad dan roh“. Dalam hal ini perlu diingat adalah setelah roh ditiupkan atau dimasukkan kedalam jasad oleh sang Maha Pencipta, maka roh tersebut berubah namanya menjadi nafs (arab) atau jiwa (Indonesia).
Suatu hakikat adalah satu kesatuan yang tidak dapat dibagi dalam bereksistensi. Semua faktor utama hakikat itu terintegrasi atau menyatu dalam satu sistem. Dengan kata lain hakekat mengacu kepada hal-hal yang lebih permanen yang tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Juga tidak terpengaruh oleh ruang dan waktu. Suatu hakikat lebih mantap dan stabil serta tidak mendatangkan sifat yang berubah-rubah, tidak parsial ataupun yang bersifat fenomenal. Maka yang namanya manusia (an–nas) adalah makhluk Tuhan yang memiliki “jiwa dan raga”.
Keharmonisan ikatan (integritas) jiwa dan raga tersebut menjadikan manusia dapat bereksistensi (ber-ada).
Hakikat dapat menjalankan fungsi-fungsi kemanusiaan dalam berbagai bentuk kegiatan. Pada ” hakekat ” itu terletak (terdapat) hal-hal lain yang menjadi atribut manusia. Seperti kutipan sebelum ini “manusia sebagai makhluk pribadi, manusia sebagai makhluk sosial, manusia sebagai makhluk susila, manusia sebagai makhluk religius” ditetapkan sebagai apa yang harus dikerjakan di dalam keseharian hidupnya. Bukan pekerjaannya sebagai hakikat akan tetapi adalah “apa yang ada” pada diri manusia itu.
Jika jiwa berpisah dengan raga maka hilanglah sebutan manusia. Kalau jasad saja namanya mayat dan jiwanya berubah namanya kembali sebagai roh. Dengan demikian kalau satu saja di antara faktor utama itu yang ada maka manusia tidak bisa bereksistensi, apa yang disebut sebagai manusia tidak ada, dan fungsi-fungsi dari manusia itu tidak dapat dijalankan. Itulah yang disebut dengan manusia telah mati. Ketentuan itu berlaku dimana saja dan kapan saja.
(sumber : https://jalius12.wordpress.com/2010/12/06/pengertian-hakekat/)
Esensi adalah apanya kenyataan, yaitu hakikatnya. Pengertian mengenai esensi mengalami perubahan sesuai dengan konsep penggunaannya, sehingga esensi ialah pada konsepnya sendiri. Menurut Thomas Aquinas, esensi adalah apanya sesuatu yang terlepas dari persoalan apakah sesuatu itu ada atau tidak.
Dari bahasa Latin essentia, dari esse (ada). lstilah yang sepadan dalam Yunani ialah ousia. Esensi adalah apa yang membuat sesuatu menjadi apa adanya. Dibedakan dari eksistensi dan aksiden. Esensi mengacu kepada aspek-aspek yang lebih permanen dan mantap dari sesuatu yang berlawanan dengan yang berubah-ubah, parsial, atau fenomenal. Dalam logika esensi secara tradisional mengacu kepada sifat-sifat khas yang mesti dimiliki oleh setiap anggota suatu spesies atau kelompok supaya masuk spesies atau kelompok itu. lstilah yang berlawanan adalah eksistensi.
Avicenna membedakan antara Allah dan semua yang lain.Dalam Allah esensi dan eksistensi identik, sedangkan dalam semua yang lain keduanya berdiri sendiri dan berbeda. Pembedaan ini berawal dari AI-Farabi, dikembangkan oleh Avicenna, ada dalam Bonaventura, dan dipertahankan forma klasiknya pada Aquinas.
Silahkan dikorelasikan dengan konsep "Allah Trinitas" hasil Konsili Nicea thn 325 (Konsili Nicea 1) atau pemahaman "Trinitas" gereja2 saat ini yang yang mengatakan : “Ada satu Allah yang benar dan satu-satunya, tetapi di dalam keesaan dari Keallahan ini ada tiga Pribadi yang sama kekal dan setara, sama di dalam hakekat tetapi beda di dalam Pribadi” (Ryrie, Teologi Dasar, Jilid 1, hal. 72).
Ingatlah perkataan Filsuf, Teolog, Uskup & Pujangga Gereja purba, Agustinus dari Hippo (bahasa Latin: Aurelius Augustinus Hipponensis, lahir 13 November 354 – meninggal 28 Agustus 430 pada umur 75 tahun), atau biasa dikenal dengan Santo Agustinus :
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
“Kalau engkau memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah”
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Ironisnya gereja Katholik telah membuat KONSEP/RUMUSAN/ FORMULASI "Allah Trinitas" dalam Konsili Nicea, 325 sebagai PEGANGAN (STANDAR BAKU) DOKTRINAL utk "MEMAHAMI" TUHAN secara KOMPREHENSIF (baca kembali pernyataan St. Agustinus di atas).
👁🗨PERHATIKAN FIRMAN TUHAN :
Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi -- siapakah yang mendampingi Aku? -- (Yesaya 44:24)
KJV + INTERLINEAR :
Thus saith <'amar> the LORD, <Y@hovah> thy redeemer, <ga'al> and he that formed <yatsar> thee from the womb, <beten> I am the LORD <Y@hovah> that maketh <`asah> all things; that stretcheth forth <natah> the heavens <shamayim> alone; that spreadeth abroad <raqa`> the earth <'erets> by myself;
📝catatan :
🙅♂️JANGANLAH MEMBINGKAI & MENGURUNG TUHAN/YHWH dalam TEMPURUNG LOGIKA MANUSIA yang SUPER TERBATAS.
berrsambung ... 👉SATU KEBERADAAN, SATU PRIBADI✍
🤝Salam Hyper Grace dalam Bapa Yesus...💝

0 comments:
Posting Komentar