
JAMINAN TAK
BERTANGGAL
Sebagai
seorang yang pernah mengecap pendidikan baik formal maupun informal, bahkan
tidak pernah bersekolah pun dapat mengerti ketika mendengar, “saya jamin”; “ini
sebagai jaminan”; “kamu dijamin” dan lainnya yang dapat ditambahkan untuk
mempertegas fokus pembicaraan.
Secara umum, kata ini
menunjukkan “kepastian memperoleh atau
pun terjadi dalam interval waktu tertentu”. Contoh, seorang salesman dengan
penuh percaya diri mempromosikan barang dagangannya kepada calon pembeli dan
berkata, “saya jamin Anda tidak akan
kecewa setelah membeli produk ini karena kualitasnya terjamin”. Yang lain, “tolong bebaskan orang tersebut, sayalah sebagai
jaminannya”, kata seorang Pengacara
kepada aparat yang menahan kliennya. Atau, “bila saya tidak mampu melunasi
hutang saya, maka sertifikat rumah ini sebagai jaminannya”. Dan, “Pemerintah
Beberapa
contoh praktis di atas lebih mendekatkan kita pada pemahaman yang sebenarnya
dari kata jaminan. Saya kira, kita
tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menelusurinya dari unsur etimologis-terminologis. Marilah kita sepakat menggunakannya dalam pemahaman
yang paling dapat diterima nalar sehat.
Berbagai
kesepakatan yang telah ditandatangani, baik secara kolektif berskala besar di
dunia bisnis dan pemerintahan sampai pada kesepakatan antara dua anak manusia
di depan Hamba TUHAN dan Jemaat dalam acara pernikahan kudus di gereja,
semuanya mengindikasikan terdapatnya kata jamin.
Satu
lagi contoh di dunia bisnis. Ketika seorang pengusaha mengajukan permohonan
memperoleh kredit usaha dari pihak Bank, maka salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi oleh si pengusaha adalah menyerahkan jaminan harta atau surat-surat berharga yang dimilikinya, seperti
Sertifikat Hak Milik atas sebidang tanah dan dari pihak Bank menjamin tidak akan memperlambat atau
mempersulit kepengurusan administrasi dan pencairan dananya serta
kemudahan-kemudahan yang lainnya.
Mungkin
yang paling memahami jaminan adalah
mereka yang bertempat tinggal di Eropa dan Amerika. Mereka adalah masyarakat
yang memiliki insurance minded.
Hampir untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia ada jaminannya.
Bahkan sangat detailnya, hingga berkesan aneh dan lucu. Seperti, (maaf)
payudara, mata, pantat atau bokong hingga alat kelamin pun di asuransikan.
Semua perusahaan asuransi
pasti memberi jaminan seratus persen
bagi para pemegang polis asuransinya, tertanggung maupun yang menjadi ahli
warisnya untuk jangka waktu tertentu bahkan seumur hidupnya. Bisnis ini
dilandasi oleh kejujuran dan tanggung jawab sebagai motivasi positif
dua belah pihak, dengan klasifikasi umur tertentu. Asuransi ini bisa menerapkan
“standar ganda” dalam artian bahwa pemegang polis bisa menunjuk ahli waris atau
langsung menjadi ahli warisnya.
Istri
saya pernah menjadi pemegang polis asuransi untuk anak semata-wayang kami,
Kheren, sebagai tertanggungnya. Dan pihak asuransi setuju, yang menjadi ahli
waris adalah saya. Ini asuransi beasiswa dengan masa pembayaran premi sepuluh
tahun dan masa perlindungan hingga Kheren berumur tujuh puluh tahun – pastinya,
saya sudah pindah “alamat”.
Dengan
adanya polis asuransi beasiswa ini, membuat kami tidak perlu merasa cemas akan
biaya sekolah Kheren nanti bila hendak melanjutkannya ke tingkat pendidikan
tinggi (Universitas). Pihak asuransi berjanji menjamin biaya sekolah anak kami
sepuluh tahun kemudian – setelah pembayaran preminya dilunasi. Mungkin disaat
itu kami tidak mampu lagi secara finansial tapi kami tetap merasa aman dan
tidak perlu kuatir akan masa depan studi Kheren karena telah diambil alih
tanggungjawabnya oleh pihak asuransi. Betapa beruntungnya ikut asuransi.
Tapi
bagaimana bila asuransinya bangkrut – yah karena tidak ada perusahaan abadi
dengan modal dan keuntungan abadi di dunia ini – atau menghindari
tanggungjawab? Tentu menjadi masalah tersendiri bagi para kliennya. Apa pun
problema yang akan timbul di kemudian hari, namun telah menarik minat jutaan
bahkan miliaran manusia untuk mengikutinya dan menikmati jaminannya – walau
hanya untuk sebuah kehidupan yang pendek di bawah matahari.
Mari
kita menyeberang. Saudara dan saya sangatlah tidak layak ke sorga dengan
menggunakan “tiket kredit” kehendak
bebas, kebenaran diri dan amal ibadah. Kita semua adalah pasien “kanker stadium
akhir” yang sementara menunggu ajal menjemput nyawa meninggalkan raga menuju
neraka. Walau Anda seorang ahli pembukuan, – untuk bisa berangkat ke sorga –
tidaklah mungkin Anda mendapati Neraca Rugi-Laba Anda mencatat “laba” pada akhir masa pembukuan
kehidupan Anda. Kalau kurang percaya – karena iman Anda mungkin sedang kritis
akibat tekanan permasalahan – silahkan baca pernyataan Allah tentang kita :
seperti
ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.
Tidak
ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
Semua
orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat
baik, seorang pun tidak.
Kerongkongan
mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka
mengandung bisa.
Mulut
mereka penuh dengan sumpah serapah,
kaki
mereka cepat untuk menumpahkan darah.
KerunTUHAN
dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
dan
jalan damai tidak mereka kenal;
rasa
takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."
Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah
–
Roma 3:10-18,23 –
Kalaupun
masih ragu, bukalah mata Anda dan amatilah orang-orang di sekitar Anda ataupun
lewat berita-berita yang ada di media-massa
kemudian kembalilah melihat kebenaran Allah dalam Alkitab tentang kita-kita
yang hidup di akhir zaman ini :
“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa
yang sukar.
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba
uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi
pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima
kasih, tidak mempedulikan agama,
tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan
orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu,
lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah.
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi
pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang
menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang
sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,
yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat
mengenal kebenaran”.
–
2 Timotius 3:1-7 –
Jadi,
bila demikianlah fakta yang ada di seputar hidup ini, bagaimana Anda menemukan
jawabannya agar bisa secara aman dan damai Anda melangkah dengan kepastian
jaminan ke sorga tanpa dibayang-bayangi detail kegagalan dan kebobrokan
karakter dan perilaku keseharian Anda?
Semua
yang Anda butuhkan ada dalam pribadi Yesus. Lihatlah wajah-Nya yang tak pernah
berpaling sedetik jua pun dari Anda. Dia sangat mengasihi orang berdosa, mereka
yang terlalu sering gagal untuk bangkit, mengambil keputusan untuk kembali
menghampiri-Nya dan mereka yang tidak mampu membangun kembali “jembatan” iman
yang telah ambruk. Bahkan, walau dari semua penduduk bumi ini, Andalah
satu-satunya yang perlu diselamatkan, Dia, Yesus pasti melakukannya hanya untuk
Anda seorang. Tidak boleh ada yang terlewatkan, tercecer ataupun terhilang dari
misi penebusan dan penyelamatan-Nya. Ultimatum yang diterima-Nya adalah jelas :
“Jangan ada yang hilang!” (Yohanes 6:39).
Yesus
datang membayar tunai segala hutang dosa kita pada Bapa di sorga bukan untuk
kemudian harus menanggung malu di hadapan Bapa-Nya sendiri karena kehilangan
kita – atau pun salah satu saja dari kita. Apakah Yesus perlu meniru
“kebijakan” Pilatus, mencuci tangan
tanda tak bersalah agar bisa lolos dari tanggungjawab sebagai satu-satunya
Juruselamat manusia?
Darah
dan nyawa-Nya adalah bukti tanggungjawab dan alat pembayaran satu-satunya yang
sah di hadapan Bapa sorgawi. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh seorang
“manusia-TUHAN” yang asalnya dari sorga dan bukan seperti kita yang
diperanakkan dari benih Adam yang telah tercemar dan tercengkeram oleh dosa dan
hidup di dalam dosa.
Yesus
tidak sedang melakukan transaksi penyelamatan “black-market” tanpa jaminan
seperti dunia bisnis ilegal saat ini. Alkitab dengan tegas memberi pernyataan
bahwa, “kamu telah dibeli dan harganya telah lunas di bayar” (I Korintus 6:20a)
– tanpa cicilan karena kredit apalagi hutang – dengan nyawa Yesus, bukan dengan
emas, permata atau apapun yang dipakai sebagai alat bayar dalam dunia bisnis.
Anda tahu itu.
Setelah
dengan sangat gilang-gemilang berhasil melakukan pembebasan sandera manusia
dari belenggu dosa, Yesus pun segera kembali ke markas besar-Nya. Tanpa harus
antrian membeli tiket, mengikuti prosedur keberangkatan hingga ke ruang tunggu
dan kemudian memasuki pintu pesawat untuk menemukan nomor sit-nya (tempat
duduk) atau berdiri di dekat “heli-pad” menanti jemputan helikopter paling
canggih buatan manusia, Yesus secara ajaib terangkat ke angkasa, – tanpa dapat
dicegah oleh gravitasi bumi – disaksikan oleh para murid-Nya, – yang semuanya
pernah mengkhianatiNya – kemudian menghilang dari pandangan mata menuju rumah
Bapa.
Dengan
langkah pasti, Yesus memasuki ruangan Bapa, Yang Mahakuasa untuk melaporkan
rincian tugas yang telah dilaksanakan selama di bumi.
“Bapa,
semua sandera telah dibebaskan tanpa satu pun korban yang jatuh dari pihak
mereka. Aku telah melakukannya tepat seperti yang Bapa perintahkan. Memang, Aku
tidak langsung membawa mereka ke hadapan Bapa sebagai bukti, tetapi Aku telah
mengirim Roh Kudus sebagai Penolong yang tinggal di dalam mereka untuk memastikan bahwa mereka yang telah
Kubeli dengan darah dan nyawa-Ku sendiri, selamat sampai disini.
Bapa,
Aku mendahului mereka untuk membuatkan rumah dan menyediakan mahkota kemuliaan
sebagai upah bagi mereka yang taat dan setia melakukan firman-Mu karena dunia
bukanlah tempat yang layak dan bahkan tidak mampu memberi upah atas segala
pekerjaan dan pengabdian mereka terhadap Engkau. Aku menyadari bahwa tidak
semua mereka taat dan setia sampai akhir.
Bapa,
Aku tidak saja telah melunasi hutang dosa mereka, tetapi juga memberi jaminan
kekal bagi mereka dengan cara memeteraikan mereka dengan Roh Kudus agar tidak
ada satu pun dari mereka yang tercecer dan binasa”.
Demikianlah
antara lain laporan Yesus pada Bapa-Nya yang dapat saya paparkan sebagai hasil
imajinasi rohani saya mengenai jaminan kekal yang telah kita semua – tentunya
hanya bagi mereka yang telah benar-benar percaya – terima dari Yesus Kristus.
Sungguh
ironis… Kebanyakan kita, – yang mengaku beriman kepada Yesus – bisa-bisanya,
merasa lebih aman dan terjamin di bawah perlindungan perusahaan asuransi – yang
kapan saja bisa bangkrut, mati dan dikuburkan bersama kita – daripada menikmati
jaminan kekal di dalam Yesus Kristus.
Jelasnya,
siapa pun dia, perusahaan apa pun itu, hanya bisa menjamin Anda selama mereka
mampu – tergantung finansial, pengaruh dan kekuasaan – dalam jangka waktu
tertentu; tentunya dengan syarat-syarat yang telah disepakati. Semua jaminan
itu akan dipindahkan atau dialihkan ke orang lain (ahli waris) saat Anda
berhenti bernapas dan berpindah menempati kuburan. Tidak ada yang berani
menjamin kehidupan setelah kematian. Dapatlah dibayangkan, betapa malangnya
nasib Anda. Jaminan itu dihentikan bersamaan dengan berhentinya tarikkan napas
Anda.
Jika
demikian akhir dari skenario yang disodorkan dunia, mengapa Anda berharap
banyak? Gunakanlah rasio, perhatikan keadaan Anda dan segeralah ambil
keputusan, kembali mendekatkan diri pada Yesus dan nikmatilah jaminan kekal
yang telah diberikan khusus bagimu – tidak akan pernah dialihkan pada orang
lain.
Renungkanlah
beberapa referensi kebenaran firman Allah tentang jaminan yang tak bertanggal
jatuh tempo berikut ini :
Sion berkata: "TUHAN telah
meninggalkan aku dan TUHANku telah melupakan aku."
Dapatkah seorang perempuan melupakan
bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia
melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Lihat,
Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di
ruang mata-KU. –
Yesaya 49:14-16 –
TUHAN
menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila
ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. – Mazmur 37:23-24 –
Aku berkata kepadamu: "Engkau hamba-Ku, Aku telah
memilih engkau dan tidak menolak engkau";
janganlah
takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;
Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau
dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. –
Yesaya 41:9b-10 –
… Allah menunjukkan kasih-Nya kepada
kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah
dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
Sebab jikalau kita, ketika masih seteru,
diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang
sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! – Roma
5:8-10 –
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan
datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. –
Yohanes 6:37 –
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan
Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang
kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya
dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang
memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun
tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu." –
Yohanes 10:27-30 –
… Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian
yang lebih kuat; Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua
orang yang oleh Dia datang kepada Allah.
… dan yang memberikan Roh Kudus di dalam
hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
…Allahlah yang justru mempersiapkan kita
untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala
sesuatu yang telah disediakan bagi kita. – II Korintus 1:22, 5:5 –
Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian
kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita
milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya. – Efesus 1:14 –
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan
telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. – Yohanes 14:3
–
Karena Allah telah berfirman: "Aku
sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan
meninggalkan engkau." – Ibrani 13:5b –
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai
yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. – Yohanes 14:18 –
Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya
jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh
kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya. – Yudas 1:24 –
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman." – Matius 28:20b –
Janganlah
terus-menerus – membiarkan dirimu – terjebak dalam laporan inderawi, hanya
karena timbunan permasalahan yang merongrong atau menggerogoti iman dan tenggelam dalam muslihat Iblis – mencuri,
membunuh dan membinasakan.
Tinggal
sedikit lagi, ziarah akan segera berakhir.
✋Salam Hyper Grace dalam Bapa Yesus
0 comments:
Posting Komentar